Kolaboraksi atau Kolaborasi dan Aksi 'Jagong Gayeng Karangnongko' dengan komunitas setempat, forum komuniikasi masyarakat desa hari ini (24/7) telah terlaksana di dusun Jipangulu, desa Ngelo, kecamatan Margomulyo Bojonegoro.
Dihadiri lurah, camat, perhutani, komunitas Bojonegoro Tempo Dulu, Kominitas Penggali Sejarah Uri-uri Cagar Indonesia, Ademos, sarasehan dimulai jam 10.00 wib disalah satu destinasi wisata desa Taman Trucuk.
Jagong gayeng diawali dengan penyampaian rangkaian kegiatan Ekspedisi Bengawan Solo yang langsung disampaiakan Tofan Ardi, ketua mitigasi dan program.
Misi Ekspedisi Bengawan Solo merupakan langkah nyata untuk berkolaborasi dengan semua pihak yang perduli dengan Bengawan Solo, artinya siapa saja boleh bergabung untuk bersama-sama menjaga dan memuliakan Bengawan Solo, tuturnya.
Dikesempatan yang sama, Muhammad Rifai anggota Stand Up Paddle Indonesia (SUPID) yang tergabung dalam tim mengatakan, bahwa alasan bergabung dalam event untuk memperkenalkan olahraga paddle di Jawa Timur. Bengawan Solo sangat cocok untuk menjadi lintasan olelahraga ini.
Sesuai dengan lokasi geografisnya, desa Ngelo berada disisi paling barat yang dikelilingi oleh hutan jati dan tepat berada disisi Bengawan Solo.
Kondisi ini sangat cocok untuk daerah wisata hutan dan air. Begitu kata Camat Margomulyo yang akrab dipanggil Enggar. Sungai wajib dijaga kebersihannya, dan sangat mendukung pertumbuhan pariwisata sungai. Nggawan dudu jamban tambahnya.
Tri Maryono, lurah desa Ngelo menambahkan, sebagai komitmen desa dan didukung masyarakat, bersama-sama menjaga hutan untuk kehidupan.
Sampah juga salah masalah yang ada didesa Ngelo. Masyarakat sebenarnya sudah paham tentang membuang sampah pada tempatnya, namun lahan untuk tempat sampah khusus desa belum ada. Diharapkan perhutani bisa mendukung dengan menyediakan lahan, tambahnya.
Pemeliharaan alam dan peningkatan mutu hidup masyarakat tidak dapat dilakukan secara instan, namun perlu adanya pendampingan secara berlanjut untuk mendapatkan hasil yang maksimal, terang Putut, ketua pendampingan masyarakat dari Ademos.
Hasil Jagong Gayeng ini akan dijadikan rekomendasi untuk disampaikan ke Bupati Bojonegoro bulan Agustus.
Suyono | Markom Ekspedisi Bengawan Solo
COMMENTS